Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

Senin, 28 Desember 2009

20 Harapan-Q





  1. Menjadi seseorang yang bermanfaat.
  2. Menjadi seseorang yang menyenangkan.
  3. Menjadi seorang anak yang dapat membahagiakan kedua orang tua.
  4. Menjadi pedoman yang baik.
  5. Mendapat IP dan IPK diatas 3.00
  6. Menjadi Mapres.
  7. Menjadi seseorang yang didambakan.
  8. Menjadi finalis PIMNAS.
  9. Lolos PKM tingkat nasional.
  10. Menjadi sarjana Gizi dengan lulusan terbaik.
  11. Menulis sebuah buku mengenai kesehatan dan lingkungan.
  12. Menjadi manusia yang dicintai Allah.
  13. Membuka sekolah gratis untuk anak-anak yang kurang mampu.
  14. Mendapat beasiswa S2 ke luar negeri.
  15. Bekerja di BPOM Nasional Indonesia.
  16. Membuat suatu program kerja yang mengurangi masalah gizi yang ada di Indonesia.
  17. Melaksanakan Ibadah Haji bersama orang tua.
  18. Membuka klinik kesehatan
  19. Membuka taman baca
  20. Membuka usaha rumah makan berbasis kesehatan

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Minggu, 27 Desember 2009

Kemacetan Bogor






Bogor selain dikenal dengan kota hujan, juga dikenal dengan daerah yang memiliki angkot terbanyak. liat saja dimana-mana macet dengan angkot. angkot yang sangat tidak beraturan, berjalan semaunya dengan tidak memperhayikan tatatertib lalu lintas yang ada. bagaman merubah semuanya????
Mungkin semua akan lebih baik jika para sopir angkot membawa angkotnya degan lebih tertip dan sesuai tatatertib yang ada, ya harus ada kedasarn juga bagi setiap pengendara.......

Mari kita jadikan kota bogor menjadi lebih baik di tahun 2010 ini.....!!!!!!!
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Sabtu, 19 Desember 2009

Kuliah Pengantar Managemen Selama 4 Jam





Huuff hari ini benar-benar deh, kuliah dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang nga ada istirahat-istirahatnya. Mana nga sarapan, perut keroncongan jadinya nga konsestrasi ama materi yang disampei dosen. Tapi lumayan seru sih kuliahnya, soalnya dosennya lucu abis. sunda abis ngomongnya jadinya kita pada ketawa melulu, setiap kata yang ada huruf F atau V nya disebut P. kayak Pleksibel, surpipe, epektif, pokoknya banyak deh.
sayangnya tadi itu pertemuan terakhir jadinya nga bisa mendengarkan omongan ibunya lagi yang lucu abis......
Thank's ya bu atas ilmunya.....!!!!!
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Jumat, 18 Desember 2009

Keluargaku Tercinta





Pepatah Tiongkok lama mengatakan keluarga adalah mutiara. Begitu berharganya nilai sebuah keluarga sehingga dia disamakan dengan mutiara. Karena dari sebuah keluargalah kita lahir, tumbuh dan dewasa. Sehingga begitu dalam makna keluarga yang harus kita patrikan didalam hati kita kelak dan selamanya.sesungguh kebahagiaan sejati bukan hanya diukur dari materi namun dari kehangatan sejati yang kita peroleh dari saling berbagi dalam kebersamaan sebuah keluarga. Kita boleh bersosialisasi dengan orang diluar keluarga kita namun alangkah bijaknya jika kita juga bisa meluangkan sedikit waktu kita yang berharga untuk memberikan curah kasih pada keluarga kita.

PUISI
"Kasih sayang Orang tua"

Kenanglah kedua orang tua, Tidak mudah bagi kita untuk menghargai kasih sayang mereka, padahal mereka menebar cinta mareka dalam setiap desas nafas, gerak bibir, dan ayunan langkah mereka, tak ada yang emereka pikirkan begitu penting selain keluarga,
ini mungkin nasehat tua yang sudah terlalu sering terdengar, namun, tak pernah usang karena orang tua selalu dilahirkan jaman. mengenang orang tua sebenarnya mengenang keberadaan diri kita sendir. kita terlahir dari buah kasih sayang, kita tumbuh dalam naungan kasih sayang, memang tak ada yang terlambat
Anak durhaka adalah seorang anak yang tidak pernah dapat membuat kedua orang tuanya tersenyum banga ketika ia berada disisinya(ortu) itulah anak durhaka, anak yang tidak pernah tau apa keingin orang tuanya. Kasihilah mereka, mungkin itu cukup untuk membuatnya bangga meskipun tak tersenyum, jadilah anak yang membuat Orang Tua tersenyum bangga karena kehadiran kita disisnya
bukan tersenyum karena lolucon kita.


"Untuk Ayah & Ibu ku"

Ayah, Ibu …
Aku selalu ingat pada kalian
Aku selalu Cinta dan menyayangi kalian

Ayah, Ibu …

Maafkan Aku yang tak kunjung pulang
Maafkan Aku yang selalu berharap ini semua akan cepat berakhir

Ayah, Ibu …

Aku akan tetap menemani apapun yang terjadi
Aku takkan menyerah apapun sakitnya kenyataan ini

Ayah, Ibu …

Demi Hidup kalian merelakan harga diri
Demi Hidupku kalian mengorbankan Perasaan hingga segalanya

Ayah, Ibu …

Terima kasih …
Aku takkan rela jika Aku tiada Bahagiakan kalian!!!
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Uji Karbohidrat Pada Makanan



Perlu diketahui kandungan karbohidrat yang ada dalam suatu makanan. Uji yang digunakan antara lain adalah sebagai berikut:

a. Uji Kualitatif
Pengujian ini dapat dilakukan dengan dua (2) macam cara, yaitu; pertama menggunakan reaksi pembentukan warna dan yang kedua menggunakan prinsip kromatografi (TLC/Thin Layer Cromatograpgy, GC/Gas Cromatography, HPLC/High Performance Liquid Cromatography). Dikarenakan efisiensi pengujian, pada umumnya untuk pengujian secara kualitatif hanya digunakan prinsip yang pertama yaitu adanya pembentukan warna sebagai dasar penentuan kandungan karbohidrat dalam suatu bahan. Sedikitnya ada tujuh (7) macam reaksi pembentukan warna, yaitu :

1. Reaksi Molisch
KH (pentose) + H2SO4 pekat à furfural à + a naftol à warna ungu
KH (heksosa) + H2SO4 pekat à HM-furfural à + a naftol à warna ungu
Kedua macam reaksi diatas berlaku umum, baik untuk aldosa (-CHO) maupun karbohidrat kelompok ketosa (C=O).
Uji molisch dilakukan ke dalam 2 ml larutan contoh dalam tabung reaksi ditambahkan dua tetes pereaksi α-naftol 10% (baru dibuat) dan dikocok. Secara hati-hati 2 ml H2SO4 pekat ditambahkan ke dalam tabung reaksi tadi sehingga timbul dua lapisan cairan dalam tabung reaksi dimana larutan contoh akan berada dilapisan atas. Cincin berwarna merah ungu pada batas kedua cairan menunjukkan adanya karbohidrat dalam contoh (winarno 2008).

2. Reaksi Benedict
KH + camp CuSO4, Na-Sitrat, Na2CO3 à Cu2O endapan merah bata
Pada uji benedict pereaksi terdiri dari kuprit sulfat, natrium sitrat,dan natrium karbonat. Ke dalam 5 ml pereaksi dalam tabung reaksi ditambahkan 8 tetes larutan contoh, kemudian tabung reaksi ditempatkan dalam air mendidih selama 5 menit. Timbulnya endapan warna hijau, kuning, atau merah orange menunjukkan adanya gula pereduksi dalam contoh (winarno 2008).

3. Reaksi Barfoed
KH + camp CuSO4 dan CH3COOH à Cu2O endapan merah bata
Pereaksi pada uji barfoed terdiri dari kuprit asetat dan asam asetat. Ke dalam 5 ml pereaksi dalam tabung reaksi ditambahkan 1 ml larutan contoh, kemudian tabung reaksi ditempatkan dalam air mendidih selama 1 menit. Endapan berwarna merah orange menunjukkan adanya monosakarida dalam contoh (winarno 2008).

4. Reaksi Fehling
KH + camp CuSO4, K-Na-tatrat, NaOH à Cu2O endapan merah bata
Ketiga reaksi diatas memiliki prinsip yang hampir sama, yaitu menggunakan gugus aldehid pada gula untuk mereduksi senyawa Cu2SO4 menjadi Cu2O (enpadan berwarna merah bata) setelah dipanaskan pada suasana basa (Benedict dan Fehling) atau asam (Barfoed) dengan ditambahkan agen pengikat (chelating agent) seperti Na-sitrat dan K-Na-tatrat.

5. Reaksi Iodium
KH (poilisakarida) + Iod (I2) à warna spesifik (biru kehitaman)
Pada uji iodium larutan contoh diasamkan dengan HCl. Sementara itu dibuat larutan iodin dalam larutan KI. Larutan contoh sebanyak satu tetes ditambahkan ke dalam larutan iodin. Timbulnya warna biru menunjukkan adanya pati dala contoh, sedangkan warna merah menunjukkan adanya glikogen atau eritrodekstrin (winarno 2008).

6. Reaksi Seliwanoff
KH (ketosa) + H2SO4 à furfural à + resorsinol à warna merah.
KH (aldosa) + H2SO4 à furfural à + resorsinol à negative
Pada uji seliwanoff pereaksi dibuat segera sebelum uji dimulai. Pereaksi ini dibuat dengan mencampurkan 3,5 ml resorsinol 0,5% dengan 12 ml HCl pekat, kemudian diencerkan menjadi 35 ml dengan air suling. Uji dilakukan dengan menambahkan 1 ml larutan contoh ke dalam 5 ml pereaksi, kemudian ditempatkan dalam air mendidih selama 10 menit. Warna merah cherry menunjukkan adanya fruktosa dalam contoh (winarno 2008).

7. Reaksi Osazon
Reaksi ini dapat digunakan baik untuk larutan aldosa maupun ketosa, yaitu dengan menambahkan larutan fenilhidrazin, lalu dipanaskan hingga terbentuk kristal berwarna kuning yang dinamakan hidrazon (osazon.

8. Uji antron
Sebanyak 0,2 ml larutan contoh di dalam tabung reaksi ditambahkan ke dalam larutan antron (0,2% dalam H2SO4 pekat). Timbulnya warna hijau atau hijau kebiruan menandakan adanya karbohidrat dalam larutan contoh. Uji ini sangat sensitive sehingga juga dapat memberikan hasil positif jika dilakukan pada kertas saring yang mengandung selulosa. Uji antron ini telah dikembangkan untuk uji kuantitatif secara colorimetric bagi glikogen, inulin, dan gula dalam darah (winarno 2008).

9. Uji Orsinal Bial-HCl
Ke dalam 5 ml pereaksi ditambahkan 2-3 ml larutan contoh, kemudian dipanaskan sampai timbul gelembung-gelembung gas ke permukaan larutan. Timbulnya endapan dan larutan warna hijau menandakan adanya pentose dalam contoh (winarno 2008).

10. Uji hayati
Pereaksi terdiri dari garam Rochelle atau kalium natrium tartrat, gliserol, dan kupri sulfat. Uji dan tanda-tanda dilakukan sama seperti uji benedict (winarno 2008).

11. Uji tauber
Sebanyak 2 tetes larutan contoh ditambahkan ke dalam 1 ml larutan benzidina, didihkan, dan dinginkan cepat-cepat. Timbulnya warna ungu menunjukkan adanya pentose dalam contoh (winarno 2008).

b. Uji Kuantitatif
Untuk penetapan kadar karbohidrat dapat dilakukan dengan metode fisika, kimia, enzimatik, dan kromatografi (tidak dibahas).

1. Metode Fisika
Ada dua (2) macam, yaitu :

a. Berdasarkan indeks bias
Cara ini menggunakan alat yang dinamakan refraktometer, yaitu dengan rumus :
X = [(A+B)C - BD)]
4
dimana :
X = % sukrosa atau gula yang diperoleh
A = berat larutan sampel (g)
B = berat larutan pengencer (g)
C = % sukrosa dalam camp A dan B dalam tabel
D = % sukrosa dalam pengencer B

b. Berdasarkan rotasi optis
Cara ini digunakan berdasarkan sifat optis dari gula yang memiliki struktur asimetrs (dapat memutar bidang polarisasi) sehingga dapat diukur menggunakan alat yang dinamakan polarimeter atau polarimeter digital (dapat diketahui hasilnya langsung) yang dinamakan sakarimeter (http://food4healthy.wordpress.com/2008/10/11/analisis-karbohidrat/ 2009).
Menurut hokum Biot; “besarnya rotasi optis tiap individu gula sebanding dengan konsentrasi larutan dan tebal cairan” sehingga dapat dihitung menggunakan rumus :
[a] D20 = 100 A
L x C
dimana :
[a] D20 = rotasi jenis pada suhu 20 oC menggunakan
D = sinar kuning pada panjang gelombang 589 nm dari lampu Na
A = sudut putar yang diamati
C = kadar (dalam g/100 ml)
L = panjang tabung (dm)
sehingga C = 100 A
L x [a] D20

2. Metode Kimia
Metode ini didasarkan pada sifat mereduksi gula, seperti glukosa, galaktosa, dan fruktosa (kecuali sukrosa karena tidak memiliki gugus aldehid). Fruktosa meskipun tidak memiliki gugus aldehid, namun memiliki gugus alfa hidroksi keton, sehingga tetap dapat bereaksi.
Dalam metode kimia ini ada dua (2) macam cara yaitu :

a. Titrasi
Untuk cara yang pertama ini dapat melihat metode yang telah distandarisasi oleh BSN yaitu pada SNI cara uji makanan dan minuman nomor SNI 01-2892-1992.

b. Spektrofotometri
Adapun untuk cara yang kedua ini menggunakan prinsip reaksi reduksi CuSO4 oleh gugus karbonil pada gula reduksi yang setelah dipanaskan terbentuk endapan kupru oksida (Cu2O) kemudian ditambahkan Na-sitrat dan Na-tatrat serta asam fosfomolibdat sehingga terbentuk suatu komplek senyawa berwarna biru yang dapat diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm.

3. Metode Enzimatik
Untuk metode enzimatis ini, sangat tepat digunakan untuk penentuan kagar suatu gula secara individual, disebabkan kerja enzim yang sangat spesifik. Contoh enzim yang dapat digunakan ialah glukosa oksidase dan heksokinase Keduanya digunakan untuk mengukur kadar glukosa.

a. Glukosa oksidase
D- Glukosa + O2 oleh glukosa oksidase à Asam glukonat dan H2O2
H2O2 + O-disianidin oleh enzim peroksidase à 2H2O + O-disianidin teroksdasi yang berwarna cokelat (dapat diukur pada l 540 nm).

b. Heksokinase
D-Glukosa + ATP oleh heksokinase à Glukosa-6-Phospat +ADP
Glukosa-6-Phospat + NADP+ oleh glukosa-6-phospat dehidrogenase à Glukonat-6-Phospat + NADPH + H+ Adanya NADPH yang dapat berpendar (memiliki gugus kromofor) dapat diukur pada l 334 nm dimana jumlah NADPH yang terbentuk setara dengan jumlah glukosa.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Kenangan Bersamanya
























Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Minggu, 13 Desember 2009



Hari ini benar-benar melelahkan, bulan yang penuh ujian. Jujur hari ini aq malu banget ama temen2q dan para wartawan. kenapa ngeblog 1000 laptopnya gagal lagi lagi dan lagi. huhf, memalukan banget. udah diliput ama banyak media massa tapi malah gagal. tapi nga papa lah dijadiin pelajaran aja. benar kata ka' reza seperti bayi yang sedang belajar jalan, klo dia takut untuk jatuh lagi ketika dia sedang belajar jalan maka dia tidak akan bisa berlari nantinya. jadi kita tidak boleh menyerah, harus tetap semangat dan jangan pernah takut untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Smangat smgangat smangat.........!!!!!!!!!!!!!!!!!

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Rabu, 18 November 2009




PIRAMIDA GIZI SEIMBANG

4 SEHAT 5 SEMPURNA
Setiap bahan makanan mengandung zat gizi tertentu. Bahan pangan yang bergizi tinggi dianggap lebih baik dibanding yang lain, tidak memperhitungkan porsi makanan. Penggolongan bahan makanan berdasarkan zat gizi yang secara umum ada pada bahan pangan tertentu.

BERUBAH

GIZI SEIMBANG
(PIRAMIDA MAKANAN)

Setiap bahan makanan memiliki keterkaitan sehingga saling melengkapi antara zat gizi bahan makanan yang satu dengan yang lain, karena tidak ada satu pun bahan makanan yang bergizi lengkap. Pemenuhan zat gizi berdasarkan porsi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti yang terdapat pada Piramida Makanan, sehingga konsumsi memenuhi syarat 3B, yaitu bergizi, beragam, dan berimbang.


3B

Bergizi

Tiap bahan makanan mengandung zat gizi dengan jenis dan jumlah berbeda. Konsumsi makanan yang bergizi dapat mencukupi kebutuhan kita sehingga tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Beragam
Tidak ada satupun jenis makanan yang dapat memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan, karena setiap jenis makanan mengandung zat gizi yang berbeda dalam jumlah yang berbeda pula. variasi makanan yang mengandung beberapa jenis makanan berbeda dari 5 kelompok makanan utama pada Piramida Makanan dapat memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan.

Berimbang
Kebutuhan zat gizi setiap orang berbeda tergantung umur, jenis kelamin dan aktivitas fisik yang dilakukan. Gizi seimbang dapat dicapai dengan mengkonsumsi dalam jumlah yang cukup dari kelima jenis makanan. Konsumsi berlebih pada satu jenis makanan dapat menimbulkan resiko penyakit tertentu, seperti konsumsi lemak yang berlebih dapat menimbulkan resiko obesitas.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

Kota kelahiranku




GAMBARAN UMUM KABUPATEN NABIRE

1. Dasar Hukum Berdirinya Kabupaten Nabire
Pemerintah Kabupaten Nabire dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 1996 sebagai wujud pemekaran Kabupaten Dati II Paniai yang dibagi menjadi 3 Kabupaten, yaitu:
- Kabupaten Dati II Nabire dengan ibukota Nabire
- Kabupaten Administratif Paniai dengan ibukota Enarotali
- Kabupaten Administratif Puncak Jaya dengan ibukota Mulia

Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, maka pada tanggal 28 Desember 1996 atas nama Menteri Dalam Negeri, Gubernur Irian Jaya meresmikan terbentuknya Kabupaten Daerah Tingkat II Nabire, yang sekaligus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Kabupaten Nabire.
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, dengan konsep Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab, maka Daerah Tingkat II dihapus, sehingga sebutan Kabupaten Dati II Nabire berubah menjadi Kabupaten Nabire.

B. KONDISI KABUPATEN NABIRE

2. Kondisi Geografis, Demografis, dan Potensi Alam
a. Kondisi Geografis
Luas wilayah Kabupaten Nabire adalah 15.357,55 km2 , dan terletak diantara 134,35 BT – 136,37 dan 2,25 LS – 4,15 LS, dengan batas-batas wilayah Kabupaten Nabire sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Yapen dan Kabupaten Waropen
Sebelah Timur : Kabupaten Paniai dan Kabupaten Waropen
Sebelah Selatan : Kabupaten Kaimana dan Kabupaten Mimika
Sebelah Barat : Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Kaimana

Kawasan ini memiliki posisi yang sangat strategis bagi lalu lintas perdagangan dan transportasi baik lewat laut maupun lewat udara antar pulau dan antar kabupaten yang ada di wilayah Papua. Lebih Spesifik lagi bahwa Kabupaten Nabire sangat prospektif untuk dikembangkan sebagai salah satu wilayah pengembangan KAPET BIAK dan merupakan pintu gerbang bagi kegiatan mobilitas perdagangan dan pembangunan bagi Kabupaten Puncak Jaya dan Paniai untuk saat ini dan masa yang akan datang.

Wilayah Kabupaten Nabire memiliki topografi datar diperkirakan 47% dari luas wilayah terletak menyebar pada distrik Yaur, Wanggar dan Napan. Sedangkan daerah berbukit diperkirakan 53% tersebar pada distrik–distrik Sukikai, Uwapa, Mapia, Moenemani dan Ikrar.

Topografi dan keadaan formasi geologisnya sangat bervariasi dan berpengaruh terhadap pembentukan dan jenis tanah. Keadaan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Rawa, terdapat di sekitar aliran Sungai Wapoga, Kali Mangga dan Kali Bumi, merupakan daerah-daerah deposit kuarter yang menerima endapan sungai menutup batuan sedimen (alluvium), tersier dan pleistosin. Tumbuhan khas di lokasi ini antara lain sagu (metroxsilon spp) dan species lainnya.
2) Dataran Tanah Kering, jenis tanah yang menonjol di dataran ini antara lain organosol dan alluvium yang sering ditemukan di dataran tinggi. Daerah pantai sekitar Nabire antar lain Kali Sanggar dan Kali Nabarua terdapat jenis tanah regosol, lanhumick clay, alluvial dan podzolik, pada dataran ini terdapat hutan tropis basah.
3) Dataran Tinggi, Lereng dan Bukit, bahan induk batuan sedimen tersier dan pleistosin tanah kapur. Janis tanah yang terdapat antara lain: podzolik merah, hidromorf kelabu, merah sampai kuning.

b. Iklim
Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian letak dimana setiap kenaikan 100 m dari permukaan air laut mengalami penurunan rata-rata 0.60 ºC. Akibat topografi yang bervariasi di dataran tinggi maka suhu udara di Kabupaten Nabire berkisar antara 20 ºC – 32 ºC, dengan suhu maksimun 34 ºC. Wilayah ini beriklim tropis basah dengan curah hujan hampir merata sepanjang tahun.

c. Demografis
Jumlah penduduk Kabupaten Nabire menurut data Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nabire sampai dengan akhir tahun 2005 sebanyak 172.315 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 92.476 jiwa dan perempuan sebanyak 79.839 jiwa. Tahun 2004 terjadi peningkatan penduduk sebanyak 8.510 jiwa (jumlah penduduk tahun 2003 sebanyak 160.882 jiwa) atau meningkat sebesar 2,3%.
Meningkatnya jumlah penduduk tersebut disebabkan adanya kelahiran dan masuknya penduduk dari luar Kabupaten Nabire yang setiap tahun semakin meningkat.
Mayoritas penduduk Kabupaten Nabire memeluk agama Kristen Protestan dan Katolik, kemudian Islam, sedangkan pemeluk agama Hindu dan Budha relatif sedikit jumlahnya.
Mata pencaharian penduduk asli Kabupaten Nabire pada umumnya adalah peramu, bertani, berburu hewan dan sebagai nelayan.
Sumber daya manusia di Kabupaten Nabire dapat dikatakan masih rendah kualitasnya, akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ketrampilan masyarakat. Sedangkan dari segi kuantitas, sangat potensial sebagai modal dasar pembangunan daerah.

d. Potensi Alam

Sumber daya alam yang tersebar di Kabupaten Nabire sangat potensial antara lain terdapatnya sumber daya hutan tropis yang kaya akan berbagai jenis flora seperti Arucaria, Librocedus, Grevika, Eucalyptus, Metrosideros, Trisnatia, Melakuca, Darydium, rotan, damar, sagu, kayu lawang, masohi dan gaharu. Sedangkan fauna terdiri dari berbagai jenis mamalia, unggas dan reptilia seperti babi, rusa, kuskus, kasuari, cenderawasih, kakatua, nuri, itik, buaya, biawak, berbagai jenis ular dan sebagainya. Disamping itu, terdapat juga hutan mangrof, sumber daya kelautan, pertambangan, dan bahan-bahan galian antara lain marmer, mika, minyak bumi, emas, jenis tambang galian C dan lain-lain.

Potensi sumber daya alam, tersebar di berbagai distrik sebagai berikut:
- Distrik Nabire : marmer sebanyak 50.000.000 m3, minyak bumi, koalin, lempung, lumpur dan nikel serta emas.
- Distrik Uwapa : terutama emas yang saat ini dijadikan lokasi penambangan rakyat seluas 30 km2, bahan galian tambang lainnya adalah kaolin dan batu gamping.
- Distrik Yaur : marmer sepanjang 1 km volumenya sekitar ratusan juta m3 dan ditemukannya kandungan emas serta terkenal dengan kawasan Taman Laut Teluk Cenderawasih seluas 566.500 Ha.
- Distrik Napan : minyak bumi, batubara dan emas serta potensi dataran rendah yang luas dan subur untuk pengembangan tanaman pangan dan tambak rakyat seperti budidaya udang, kepiting dan ikan bandeng.
- Distrik Mapia : batubara dan emas serta potensi perkebunan kopi, kakao dan kelapa sawit.
- Distrik Kamu : dataran Lembah Kamu yang subur dan luas berpotensi untuk pertanian tanaman produksi, terutama kopi yang saat ini terkenal sebagai penghasil Kopi Arabica (Kopi Moanemani) dan coklat.
- Distrik Ikrar : emas dan lahan pertanian kopi, kakao dan kelapa sawit serta hutan produksi.
- Distrik Sukaikai : emas dan lahan pertanian kopi, kakao dan kelapa sawit serta hutan produksi.
- Distrik Wanggar : emas dan lahan pertanian khususnya sawah.
- Distrik Siriwo : emas dan lahan pertanian kopi, kakao, kelapa sawit serta hutan produksi.

Apabila seluruh potensi sumber daya alam ini dikelola dan dieksploitasi, akan memberikan nilai ekonomi yang tinggi dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah untuk membiayai pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.


A.5.Aparat Pemerintah
Untuk melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat pada tahun 2006 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nabire terdapat 5.033 Pegawai Negeri Sipil.
Latar belakang pendidikan Pegawai Negeri Sipil di kabupten Nabire terdiri dari S2 sebanyak 33 orang (0,66%), S1 sebanyak 951 orang (18,90%), D4 sebanyak 21 orang (0,42%), D3 sebanyak 461 orang (9,16%), D2 sebanyak 615 orang (12,22%) D1 sebanyak 35 orang (0,70%), SLTA sebanyak 2.659 orang (52,83%), SLTP sebanyak 136 orang (22,70%), SD sebanyak 122 orang (2,42%).
Sementara berdasar golongan pangkat, Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Nabire terdiri dari 108 orang golongan I (2,15%), golongan II 2.159 orang (42,90%), golongan III sebanyak 2.339 orang (46,50%) dan 427 orang (8,50%) golongan IV.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja aparat pemerintah Kabupaten Nabire, peningkatan kualitas sumber daya manusia terus diupayakan melalui pendidikan formal, pendidikan dan latihan struktural maupun diklat teknis fungsional. Sampai tahun 2006 telah mencetak alumni diklat sebagai berikut: diklat fungsional sebanyak 623 orang dengan berbagai jenis fungsionalisasinya, Diklat Pim II 34 orang Diklat Pim III 191 orang dan Diklat Pim IV 363 orang.
Sedangkan jabatan struktural Kabupaten Nabire yang meliputi eselon IIa 1 orang, eselon IIb sebanyak 23 orang, eselon IIIa 119 orang, eselon IVa sebanyak 313 orang dan eselon Ivb sebanyak 45 orang.
Kemudian untuk Jabatan Fungsional yang ada meliputi: guru sebanyak 1.810, pengawas sekolah sebanyak 43 orang, Perawat sebanyak 187 orang, Bidan 102 orang, Dokter Gigi 2 orang, Dokter Umum 20 orang, apoteker 2 orang, asisten apoteker 6 orang, penguji kendaraan bermotor 1 orang.

A.6.Perekonomian
Struktur perekonomian Kabupaten Nabire sampai tahun 2006 menunjukkan perkembangan positif bagi kegiatan perekonomian daerah.
Pada tahun 2006 nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5,76 milyar, sedangkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nabire menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan tahun 2006 sektor pertanian 4,59%, sektor pertambangan 1,11%, sektor industri pengolahan 3,88%, sektor listrik, gas dan air bersih 0,84%, sektor bangunan konstruksi 18,63%. Sektor Hotel dan Rumah makan 12,23%, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 12,06%, dan sektor keuangan Persewaan dan Jasa Perumahan 12,37%

A.7.Bidang Keuangan Daerah dan Investasi
Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah urusan yang harus dikelola sebagai konsekuensi pelaksanaan otonomi daerah, beban pembiayaan semakin meningkat. Tahun 2006 Realisasi Anggaran Pendapatan sebesar Rp 497.554.427.000,00. Realisasi belanja sebesar Rp 512.971.508.000,40 sehingga mengalami defisit sebesar Rp 15.417.081.000,40. Sementara itu disisi pembiayaan, penerimaan daerah sebesar Rp 30.417.081.000,40 dan pengeluaran daerah sebesar Rp 15.000.000.000,00 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp (15.417.081.000,40).
Realisasi pendapatan sebesar Rp 497.554.427.000,00 didukung oleh PAD sebesar Rp 6.746.520.000,00.

A.8.Sosial Budaya
A.8.1.Penduduk
Berdasar hasil regristrasi penduduk pada akhir tahun 2006 jumlah penduduk Nabire tercatat sebanyak 172.315 jiwa, terdiri dari 92.476 orang laki-laki dan 79.839 orang perempuan. Luas wilayah Kabupaten Nabire 1.631.200Ha atau 3,87% dr total luas Provinsi Papua dengan kepadatan penduduk 12 jiwa perkilometer persegi. Beberapa kecamatan yang relatif padat penduduknya adalah Distrik Nabire dengan kepadatan 84 jiwa perkilometer persegi. Distrik Kamu dengan kepadatan 49 jiwa perkilometer persegi.
Penduduk asli yang mendiami daerah pantai dan kepulauan adalah suku Amuku, Umar, Yerisiam, Kamuba, Wate, Moor atau Mambor, Maspawa, Napan Weinami, Makimi, Suku Burate. Sedangkan yang mendiami daerah pedalaman adalah Suku Mee atau Ekari, Siriwo dan Mapiase. Selain dari suku-suku asli yang mendiami Kabupeten Nabire juga terdapat suku-suku dari Kabupaten lainnya di Provinsi Papua dan juga berasal dari luar provinsi Papua.
A.8.2.Tenaga Kerja
Banyaknya pencari kerja yang mendaftar pada Dinas Kependudukan Tenaga Kerja dan Catatan Sipil Kabupaten Nabire pada tahun 2006 sebanyak 2.683 orang terdiri laki-laki 1.588 orang dan perempuan 1.095 orang. Sedangkan dari segi tingkat pendidikan dari lulusan Sarjana sebanyak 217 orang Diploma sebanyak 117 orang, SLTA atau sederajat 2.231 orang, SLTP 71 orang dan lulusan SD sebanyak 47 orang.
Dari 2.683 orang pencari kerja telah ditempatkan bekerja pada berbagai sektor antara lain : sektor Pemerintahan dan swasta (tenaga usaha penjualan, jasa, jasa pertanian, jasa pertambangan, jasa perumahan dan lain-lain.

A.8.3.Keluarga Berencana (KB)
Sebagai upaya untuk mengendalikan banyaknya penduduk, pemerintah melancarkan program KB. Program ini disamping untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, juga dimaksudkan sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Banyaknya Pasangan


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO